Wednesday, April 25, 2012

Pengenalan Lichenes.


Lichenes merupakan lumut kerak yang mungkin belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Tapi, sesungguhnya ia berbeda dari lumut. Lichenes (lumut kerak) merupakan gabungan dua tanaman yang hidup bersama, yaitu antara fungi (jamur) dan yang berwarna hijau disebut ganggang (alga) sehingga secara morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Ganggang membuat makanan untuk jamur. Sebab, warna hijau yang dimilikinya memungkinkan ganggang melakukan proses fotosintesis, memasak makanan. Sementara itu, tugas jamur adalah memberi perlindungan terhadap kekeringan. Lichenes adalah tanaman yang hebat. Berbeda dari lumut biasa yang tumbuh di tempat yang lembab, lichenes bisa tumbuh di tempat-tempat yang sulit, tempat yang sangat dingin dan kering. Lichenes ini hidup secara epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga hidup di atas tanah, terutama di daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai dan juga di gunung-gunung yang tinggi.
Tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Tumbuhan ini bersifat endolitik karena dapat masuk pada bagian pinggir batu. Bukan hanya tumbuh di batu, lumut ini menjadikan batu itu lapuk. Lichenes ini menghasilkan asam, dan kemudian asam itu melubangi batu dan lama kelaman memecahnya. Begitu batu menjadi tanah, tanaman lain pun bisa tumbuh di sana. Itulah sebabnya lumut kerak disebut juga tumbuhan perintis. Lumut kerak ini bahkan bisa tumbuh di tengkorak binatang yang mati. Dalam hidupnya lichenes tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi dan tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes tumbuh sangat lambat dan umurnya pun panjang. Lichenes yang hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam 1 tahun jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun. Satu hal yang tak disukai oleh tumbuhan ini adalah udara dan air yang beracun. Itulah sebabnya kita tidak akan bisa menjumpai tumbuhan ini tumbuh dekat pabrik-pabrik. Karena sifatnya yang peka ini Lichenes sering dipakai sebagai penunjuk adanya pencemaran udara di suatu daerah.
Alga yang ikut menyusun tubuh lichenes disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain Chroococcus dan Nostoc, kadang-kadang juga ganggang hijau (Chlorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentepohlia. Kebanyakan cendawan penyusun Lichenes tergolong ke dalam Ascomycetes terutama Discomycetales, hanya kadang-kadang Pyrenomycetales. Mungkin juga Basidiomycetes mengambil bagian dalam pembentukan Lichenes, kebayakan cendawan-cendawan tertentu bersimbiaosis dengan ganggang tertentu pula. Untuk memelihara lichenes pad medium buatan dijumpai banyak kesukaran. Tetapi jika cendawan dan ganggang dipisahkan, masing-masing dapat dipelihara dengan mudah pada medium buatan. Dalam kultur murni cendawan baru memperlihatkan susunan morfologi menurut jenisnya, tetapi bentuk talus seperti lichenes baru terjadi, jika bertemu dengan jenis ganggang yang tepat. Lain ganggang akan menghasilkan lain lichenes. Jadi bentuk lichenes bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunnya. Dengan kata lain alga dan jamur bersimbiosis membentuk lichenes baru jika bertemu dengan jenis yang tepat.
Acharius (1679-1737) menyatakan pendapatnya mengenai pengelompokan atau klasifikasi lichenes dalam dunia tumbuhan. Sedangkan Micheli (1757-1819) berpendapat bahwa lichenes dimasukkan ke dalam kelompok yang tidak terpisah dari jamur, tapi kebanyakan ahli sepakat bahwa Lichenes perlu dipisahkan dari fungi atau menjadi golongan tersendiri. Alasan dari pendapat yang kedua ini adalah karena jamur yang membangun tubuh Lichenes tidak akan membentuk tubuh lichenes tanpa alga.
Hal lain didukung karena adanya zat-zat hasil metabolisme yang tidak ditemui pada alga dan jamur yang hidup terpisah. Pada penampang melintang talus Lichenes tampak hifa cendawan seringkali membalut sel-sel ganggang, bahkan ada yang memasukkan haustorium ke dalam sel-sel ganggang. Ganggang tetap hidup, tetapi tidak dapat membiak dengan sel-sel lembaganya sendiri. Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan individu baru. Pada beberapa jenis lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantaraan soredium, yaitu kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari induknya. Lichenes menghasilkan lebih dari 500 senyawa biokimia yang unik untuk dapat beradaptasi pada habitat yang ekstrim. Senyawa tersebut berguna untuk mengontrol sinar terik matahari, mengusir/menolak (repellen) herbivora, membunuh mikroba dan mengurangi kompetisi dengan tumbuhan. Diantaranya berbagai jenis pigmen dan antibiotik yang juga membuat Lichenes ini sangat berguna bagi manusia pada masyarakat tradisional.

0 comments:

Post a Comment