Wednesday, March 28, 2012

ILMU LINGKUNGAN (EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN)


Hubungan antar ilmu ilmu biosains:
     Hubungan antar cabang (interdisiplin) ilmu seperti yang disebutkan di slide sebelumnya, dapat dilihat  pada fenomena yang terjadi
  Sampai abad ke 13 di London khususnya, Inggris umumnya, terdapat sejenis belalang yang badan dan sayapnya berwarna putih namanya Locusta alba, dan hal serupa juga pernah terjadi di Indonesia
     Belalang ini hinggap pada dinding dinding bangunan, yang pada saat itu berwarna putih
  Dengan melaksanakan mimicry  seperti, belalang putih tidak terlihat dengan jelas oleh burung  pemangsanya
   Pada abad ke 20 saat pemakaian batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (pltu) dan kegiatan industri meningkat pesat, pencemaran di kota London mencapai puncaknya. Udara yang tercemar itu mengandung belangkin atau ter (tar), yaitu butiran arang yang amat kecil sekitar satu mikrometer (0,001 mm) yang bercampur air (Kupcella & Hyland, 1990)
   Zat pencemar tersebut telah merubah warna dinding bangunan dari putih menjadi abu abu bahkan ada yang hitam
    Ternyata apabila dicermati ada jenis belalang lain yang warnanya tidak putih seperti pada awal abad ke 13 dulu yang warnanya berubah dari putih menjadi abu abu atau hitam, selanjutnya dinamai Locusta grisea dan Locusta nigrita
    Terlihat bahwa warna yang merupakan salah satu ciri morfologi telah berubah
  Bersamaan dengan perubahan morfologi ini telah merubah pula nama belalang atau telah terjadi perubahan dalam taksonomi
  Perubahan yang berlangsung perlahan dari abad 13 sampai abad 20 atau sekitar 700 tahun itu disebut pula sebagai evolusi
     Uraian tersebut di atas memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antar ilmu ilmu biosains
b.    Hubungan antar ilmu ilmu fisikosains:
Kegiatan pertambangan yang mengambil bahan mineral dari dalam tanah menggunakan pengetahuan geologi pertambangan. Pada pertambangan emas, tembaga, dan perak oleh PT, Freeport Indonesia (PTFI) umpamanya, galian tersebut mengandung limbah yang disebut tailing. Tailing  PTFI dibuang ke sungai aykwa yang menimbulkan pencemaran perairan (Anonimus, 1998)
Kerusakan ekosistem ini menimbulkan masalah lingkungan apabila dikaji dari sudut pengetahuan hidrologi
   Terlihat dari kejadian di atas seolah terkait pula antara sesama pengetahuan fisikosains, dalam hal ini antara geologi dan hidrologi
  Jika dikaji lebih dalam ternyata lingkungan perairan yang tercemar dapat mempengaruhi biota yang hidup didalamnya, misalnya ikan
    Apabila air yang jernih menjadi tercemar maka ikan mas yang semula berwarna merah akan berubah menjadi pucat atau kuning keputihan (Tandjung, 1994)
    Konsep ekologi, hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya terlihat pada fenomena di atas
  Jadi organisme dipelajari melalui biosains atau  ilmu lingkungan kehayatan, habitat dikaji dengan fisikosains atau ilmu lingkungan kebendaan

Lingkungan Hidup (UUPLH No.23 tahun 1997):
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya
Dengan demikian lingkungan hidup (live environment) disusun oleh tiga komponen atau abc environment yang meliputi:
  • A (Abiotic environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur –unsur air, udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya
  • B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri
  • C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi BudaYa serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:
     Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu saja sangat menyokong kehidupan manusia (C)
     Di negara yang penduduknya telah mempunyai kemampuan ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol
     Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya, dan fungsinya sebagai tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem sosekbudnya. Karena itu kedua komponen tersebut digabung menjadi satu komponen dengan nama biofisik, sebagai satu sistem penyokong kehidupan

0 comments:

Post a Comment